CITRAAN DALAM PUISI
Citraan Adalah penggambaran mengenai objek berupa kata, frase, atau kalimat yang tertuang di dalam puisi atau prosa. Citraan dimaksudkan agar pembaca dapat memperoleh gambaran konkret tentang hal-hal yang ingin disampaikan oleh pengarang atau penyair. Dengan demikian, unsur citraan dapat membantu kita dalam menafsirkan makna dan menghayati sebuah puisi secara menyeluruh.
1. Citraan Visual / penglihatan,
yaitu citraan yang ditimbulkan oleh indera penglihat (mata). Citraan ini dapat memberikan ransangan kepada mata sehingga seolah-olah dapat melihat sesuatu yang sebenarnya tidak terlihat.
misalnya:
¶ Sepasang mata biji saga
¶ Tajam tangannya lelancip gobang
¶ Jagat tersusun dari kata
¶ ruang kosong dan angin pagi
¶ aku terus menghindari surya karena membawa duka
¶ ku biarkan ombak sampaikan salamku padanya
¶ Hujan mengucuri badanku
¶ Gerimis khusuk bertasbih pada sunyi
¶ Embunpun menyambutku dengan senyuman
¶ Terimalah selembar tangis dari dasar malam
¶ Aku tak tahan melihat surya
¶ meleleh air racun dosa
2. Citraan Auditif / pendengaran,
yaitu citraan yang ditimbulkan oleh indera pendengar (telinga). Citraan ini dapat memberikan ransangan kepada telinga sehingga seolah-olah dapat mendengar sesuatu yang diungkapkan melalui citraan tersebut
misalnya:
¶ Bersuara tiap kau melangkah
¶ Mengerang tiap kau memandang
¶ Tampak pada srigala – srigala melulung
¶ Suara gendang bertasbih menyejukkan hatiku
¶ Butiran gerimis tergelantung di pucuk daun
¶ Ketika gunung berteriak memuntahkan api
¶ Kau tebarkan bersama kepingan logam
¶ Ketika detik - detik waktu berjalan
¶ Ketika sangkakala berkumandang menyeru ke segala penjuru
¶ Suara jangkrik mengusik di sudut desa
¶ hanya selagu sepanjang dendang
¶ Suaranya melengking lalu menghiba-hiba
3. Citraan kinestik / gerak,
yaitu citraan yang secara konkret tidak bergerak, tetapi secara abstrak objek tersebut bergerak.
misalnya:
¶ Pohon-pohon cemara menyerbu kampung-kampung
¶ Bulan menceburkan dirinya ke kolam
¶ Pelurupun melesat menerjang lawan
¶ Mahkota yang indah menggelombang
¶ Hujan tumpah mengalir dalam gemuruh
¶ Daun yang bergoyang,saksi paling jujur
¶ Seperti iblis masuk dalam darahku
¶ Rumput menari dengan gemulai
¶ Bersujud seperti padi yang merunduk
¶ Burung gagak yang terbang mengintari bangkai
¶ Burung gagak yang mengakak dimalam hari
¶ Di luar angin berputar-putar
4. Citraan terma / perabaan,
yaitu citraan yang melibatkan indera peraba (kulit), misalnya kasar, lembut, halus, basah, panas, dingin, dll
misalnya:
¶ Teraba nadiku makin bernafsu sangat cemas
Dan pelahan mengutus datang hari-hari mati
Dan pelahan mengutus datang hari-hari mati
¶ Lunak dan halus bagaikan karet busa.
¶ Singsat dan licin bagaikan ikan salmon
¶ Hatiku melayang dalam ketidakpastian
¶ Kala dirimu tertusuk kelamnya malam
¶ Hembusan angin lirih menyapaku
¶ Suaramu yang lembut bagai sutra
¶ menggaruki rasa gatal di sukmanya
¶ Mimpi yang halus tak berbekas
¶ Lembutnya salju menyejukkan hatiku
¶ suram sebuah bukit terbentuk dari satu batu.
¶ Dinginnya air sungai
5. Citraan penciuman
yaitu citraan yang berhubungan dengan indera pencium (hidung). Kata-kata yang mengandung citraan ini menggambarkan seolah-olah objek yang dibicarakan berbau harum, busuk, anyir, dll.
misalnya:
¶ Bau tubuhnya murni
¶ Bagi bau rerumputan
¶ Sewangi parfum comberan
¶ Semerbak harum melati menebar wangi
¶ Bertabur wangi bunga kasturi
¶ Tubuhmu menguap bau tanah
6. Citraan pencecapan
yaitu citraan yang melibatkan indera pencecap (lidah). Melalui citraan ini seolah-olah kita dapat merasakan sesuatu yang pahit, asam, manis, kecut, dll
misalnya:
¶ Lidahku telang mengecap
¶ Kesat selera mau
¶ Terlihat pada kesedihan yang paling tawar dan membosankan
¶ Yang ku cecap Cuma luka
¶ Kesedihan yang lahir dari kenyataan pahit
¶ Bibir mungil kao selipi selinting tembakau
¶ Semua rasa yang tak pernah sanggup kuungkapkan
¶ Aku ingin mencintaimu dengan manis
¶ Cinta itu susah untuk diungkapkan meskipun dengan kata-kata manis
¶ Lahir dari kenyataan pahit masyarakat terbata
¶ Neraka adalah rasa pahit di mulut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar