Selasa, 14 Desember 2010

SEMINAR INTERNASIONAL KESASTRAAN DAN PENGAJARANNYA STKIP PGRI NGAWI - TAHUN 2011 Sastra Sebagai Pembentuk Karakter Bangsa serta Posisinya dalam Lokalitas dan Globalitas

SEMINAR INTERNASIONAL KESASTRAAN DAN PENGAJARANNYA
STKIP PGRI NGAWI - TAHUN 2011
Sastra Sebagai Pembentuk  Karakter Bangsa serta Posisinya dalam Lokalitas dan Globalitas





Latar Belakang
Kehadiran karya sastra merupakan simbolisasi dari pemikiran spekulatif pengalaman manusia atas dirinya, bangsa dan dunianya. Dengan karya sastra lewat media berupa bahasa sastrawan berusaha merefleksikan, berpikir dan berabstraksi terhadap realitas manusia-bangsa dengan segenap permasalahannya. Proses refleksi diri ini bisa menghasilkan sebuah kerangka pemikiran filosofis untuk mengungkapkan fakta atau realitas hidup secara lebih komprehensif dan utuh. Pada saat inilah sastra berbicara tentang upaya pencarian diri dan penyosokan identitas manusia dan identitas bangsa sekaligus pula berperanan sebagai sebuah wahana intropeksi dan motivasi diri. Dalam kerangka refleksi diri ini seringkali sastrawan melakukan otokritik terhadap identis dirinya, identitas bangsa dan identititas budaya.
Berkaitan dengan kehidupan berbangsa, sudah sejak lama sastra kita langsung maupun tidak langsung turut ambil bagian dengan proses tumbuhnya bangsa.  Lahirnya sastra Indonesia modern bermula dari sebuah produk lingkungan masyarakat yang terpojok sebagai anak jajahan yang berusaha menemukan suatu cara ekspresi untuk mengatasi trauma sebagai korban kolonial. Dapat diibaratkan bahwa kebudayaan nusantara akibat kedatangan imperalisme Barat menjadi retak dan koyak-moyak, dalam koyak moyak itulah muncul bahasa dan kesusastraan Indonesia. Bahasa dan kesusastraan Indonesia menemukan momuntem awalnya di tahun 1920-an dalam masa awal semangat nasionalisme dimana sebuah elite baru muncul. Golongan elite baru ini berasal dari kalangan terpelajar yang kemudian memunculkan semangat pembentukan satu bangsa dan satu tanah air yang melalui media kesusastraan bergerak bersama membidani mitos baru tentang pengontruksian kebersamaan yang oleh Benedict Anderson disebut sebagai “imagined community”. Dalam benak kaum muda waktu itu, Indonesia diimajinasikan sebagai sebuah entitas baru yang demokratis tanpa kawin paksa, sebuah negeri yang segar, belia, bisa mencinta dan merdeka dengan penuh semangat. Dalam

 perspektif ini bisa dipahami mengapa para pemuda dalam berbagai tradisi saat Kongres Pemuda dengan lapang dada menerima bahasa Melayu Riau sebagai dasar bahasa Indonesia. Bahasa Melayu (Indonesia) diandaikan sebagai bahasa yang egalitarian tempat seorang muda dapat berbicara dengan orang tua dalam posisi yang sama.Kini, delapan puluh tahun lebih setelah Sumpah Pemuda dan Polemik Kebudayaan,masihkah sastra menjadi “jurus ampuh” untuk menggagas atau membentuk sosok manusia-bangsa Indonesia kini?
Di sisi lain kondisi kehidupan social budaya  masyarakat kita kini terlebih lagi kelak tidaklah sama persis dengan masa lalu. Tingkat komunalitas masyarakat  yang cenderung menurun, kepedulian yang perlahan makin menipis, kebersamaan dan keguyuban yang tidak lagi menjadi “seindah dulu”, tingkat persaingan individu yang makin tinggi, kenderungan turunnya spiritualitas dan moral akibat “iming-iming” kebutuhan praktis yang cenderung material, tentu turut membawa perubahan besar pada wajah social budaya manusia bangsa.
Dalam situasi itu pula sastra Indonesia sekarang dan kelak seperti halnya manusia-bangsa Indonesia, kini dan ke depan tak mungkin menghindar dari pergaulan bahkan kemutlakan sastra dunia. Sastra Indonesia kini dan akan datang telah menjadi bagian dari sastra dunia. Dari pergaulan satra dunia tentulah akan banyak hal yang dapat dijelajahi, dipahami sekaligus dipelajari bahkan apabila mungkin disandingkan dengan kekayaan sastra local yang telah kita miliki.
Berkenaan dengan dengan fenomena di atas, tidak berlebihan bila Balai Bahasa Surabaya bekerja sama dengan STKIP PGRI Ngawi akan menyelenggarakan Seminar Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia 2011 dengan temaSASTRA SEBAGAI PEMBENTUK  KARAKTER BANGSA SERTA POSISINYA DALAM LOKALITAS DAN GLOBALITAS”.
 Tujuan seminar Internasional Kesastraan dan Pengajarannya ini adalah:
· Memberikan pemahaman dan pengertian yang mendasar tentang peranan sastra Indonesia  dalam pembentukan karakter bangsa.
· Meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam dunia pendidikan;
· Menumbuhkembangkan sikap positif  masyarakat terhadap bahasa dan sastra Indonesia
· Memberikan pemahaman akan kedudukan Satra Indonesia di tengah Satra dunia
· Menjalin komunikasi dan siluturahmi budaya dengan bangsa lain melalui sastra.
 Materi Seminar/Pembicara
1.           Pramoedya dan Manusia dalam Sastra Indonesia: (Prof. Koh Young Hun, Hankuk University)
2.           Sastra Italia dan Pengajarannya di Sekolah (Emilia Maglione, Italia, Staf Ahli Kedubes Italia dan Dosen Tamu FIB UI)
3.           Perkembangan sastra Melayu Mutahir (Datok Kemala, Universitas Selangor Malaysia)
4.           Sastra Portugal dan Sastra Indonesia: Wahana Silaturahmi Bangsa dan Budaya  (Dani Susanto, UI)
5.           Pengaruh Satra Indonesia dalam Perkembangan Sastra Brunai (Brunai: Univ Brunai)
6.           Perkembangan Sastra Korea dan Sastra Indonesia dalam Konstelasi Sastra Asia (Hankuk University)
7.           Pengajaran Sastra sebagai Pintu Pembentukan Karakter (Prof Suminto A Sayuti, UNY)*
8.           Sastra Indonesia, Globalisasi dan Local Wisdom (Prof. Dr.Setya Yuwono Sudikan, UNesa)*
9.           Sastra dan Ideologi Kebangsaan (Dr.Aribowo, UNAIR)
10.        Pengajaran Sastra dan Karakter Bangsa (Prof. Dr. Djoko Saryono, Universitas Malang)
11.        Bhineka Tunggal Ika dalam Sastra Indonesia (Prof. Dr.Ayu Sutarto, Universitas Negeri Jember)
12.        Cerita Rakyat Korea dan Cerita Rakyat Indonesia Sebagai Pembentukan Karakter (Maman S. Mahayana, UI)
13.        Sastra, Sejarah dan Dialektika Budaya (Tjahjono Widijanto, M.Pd, STKIP PGRI Ngawi)
14.        Sastra Indonesia,dan Nasionalisel (Tjahjono Widarmanto, M.Pd)
15.        Estetika Daerah dan Sumbangannya Terhadap Seni Moden (Dedi Kempot, Pengarang lagu
16.        Estetetika Daerah dan Sumbangannya Terhadap Puisi Indonesia Mutahir(Tiyanto Tiwikromo, Redaktur)
17.        Estetika Daerah dan Sumbangannya terhadap Cerpen Indonesia Mutahir (Beni Setia, Sastrawan)  

*)tentatif

Peserta
Peserta terdiri dari para akademisi, dosen sastra, guru sastra, budayawan, dan mahasiswa.
PENDAFTARAN

Dibuka mulai tanggal 14 Desember 2010 s/d 6 Januari 2011 di Sekretariat Panitia Seminar Internasional Kesasatraan di STKIP PGRI Ngawi atau dengan menghubungi contact person:
1.    Tjahjono Widijanto, Ponsel: 0815 5615 593
2.    Tjahjono Widarmanto, Ponsel: 0856 4365 3271
3.    Sartono, Ponsel: 0813 3563 6396
4.    Setiyono, Ponsel: 0852 2902 2111
5.    Dwi Ana P, Ponsel: 0812 5922 8235
6.    Samsul Hadi, Ponsel: 0813 5970 0585
7.    Mulyono, Ponsel: 0812 5212 3700

atau email: info@stkipngawi.ac.id

Persyaratan dan Kontribusi Peserta
Setiap peserta dikenai  biaya pendaftaran seminar Rp. 250.000,- bisa ditransfer pada rekening di bawah ini:
1.    Bank BRI Cab. Ngawi no. Rek: 0057-01-030597-50-5 a.n Tjahjono Widijanto
2.    Bank BCA Cab. Ngawi no. Rek.1770804341 a.n Tjahjono Widarmanto
3.    Bank Jatim Cab, Ngawi no. Rek. 01022763399 a.n Sartono

atau langsung ke Sekretariat Panitia di Kampus STKIP PGRI Ngawi, Jl. Raya Klitik Km. 5 Ngawi.

·     Setiap peserta akan mendapatkan sertifikat Seminar Internasional, makalah, makan siang, makan malam dan kudapan. Panita tidak menyediakan penginapan bagi peserta, namun apabila diperlukan dapat memberikan info berkaitan dengan hotel/penginanapan di Ngawi
·     Peserta diwajibkan melakukan registrasi (pendafaftaran ulang) 15 menit sebelum acara seminar dimulai dengan menyerahkan bukti transfer atau kwitansi dari panitya.
·     Peserta wajib mengisi daftar hadir
·     Peserta dibatasi maksimal 400 peserta, apabila kuota sudah terpenuhi pendaftran akan ditutup.
 Formulir Pendaftaran
Peserta



Nama               :…………………………………

NIP                  :…………………………………

Lembaga           :…………………………………

Alamat              :…………………………………

No. Telepon      :…………………………………

email                :…………………………………


mendaftarkan identitas diri untuk menjadi peserta Seminar Kesastraan Internasional STKIP PGRI Ngawi.

Ngawi,                   2011

Pendaftar,




..............................

4 komentar:

muhartadi mengatakan...

pembayaran terakir tanggal berapa eventnya bosss

Rheiyan mengatakan...

gyamu kyk roh-roho dwe........

mahfud afandi mengatakan...

bos ada kompensasi buat yang tidak mampu p ndak?

konyel_imud mengatakan...

aq melu om....